Wednesday, April 14, 2010

When I'm Gone

Saya sempat menghilang beberapa saat dari dunia maya sejak beberapa hari yang lalu, menghapus akun facebook saya karena alasan yang cukup sentimentil. Hehehe ya ya, kadang manusia kalau sudah berurusan dengan masalah hati mengambil keputusan dan bersikapnya pun dengan hati pula :) Saya anggap wajar saja lah, masing-masing pasti punya cara untuk menyamankan dirinya sendiri. Dan itu lah saya kemarin.

Hehehe memang hanya dengan hitungan jari dalam satu tangan saja, tapi cukup ternyata untuk menjadi penetral rasa. Aih, ternyata lumayan banyak teman-teman yang mencari saya. Entah sekedar penasaran dan haus berita *baca: gosip, ataupun yang benar-benar mengkhawatirkan kondisi saya. Teman-teman terbaik saya terus menerus mengirimkan pesan yang membesarkan hati saya. Kakak saya tersayang terus memastikan bahwa saya baik-baik saja dan tidak sedang berduka. Duh Gusti, matur nuwun.. Hidup saya di kelilingi orang-orang yang perhatian pada saya.

Mungkin tak mudah menyadari arti kehadiran yang kita bawa untuk sekitar kita, sekeliling kita. Semua berjalan terlalu datar dan seragam hampir setiap harinya. Namun saat kita tak ada, beberapa dari mereka mencari-cari sesuatu dari yang biasa kita berikan, mereka kehilangan, merasa tak lengkap. Well, ya, rupanya itulah arti kehadiran kita. Saya tidak lantas bilang saya berarti atau saya lah yang melengkapi, tidak, bukan begitu. Hanya saja saya lega, bahwa ternyata diri ini masih memiliki arti meski bagi segelintir orang-orang terdekat saya. Mungkin hal kecil, mungkin pula sederhana tapi ternyata setiap orang memang mengabdi pada kehidupan untuk memberi arti.

Mungkin keseharian saya hanya sekedar menuliskan hal-hal ringan yang tidak juga bisa dibilang bermutu dalam catatan-catatan saya, mungkin hanya saling bercerita dalam forum curhat dengan teman-teman terdekat, hanya membuat sample baju dan menjualnya dalam partai kecil. Tapi bila saya berhenti mengupload gambar-gambar baju jualan saya, berhenti menjahitkan baju-baju tersebut, mungkin saja ada beberapa teman yang akan mencari-cari, dan satu yang pasti, penjahit saya yang berambut gondrong sudah pasti akan merindukan cicicuit pesan-pesan saya yang lebih cerewet dari burung kutilang saat memberinya order. Nanti bisa-bisa saya pula yang ujung-ujungnya kangen membaca balasan smsnya, saat saya yg membawa pesanan jahitan memberitahukan kedatangan saya ke kiosnya. Bunyi smsnya selalu singkat, tapi saya senang membacanya. Satu kata "Alhamdulillah" yang dia ketikkan di ponselnya, sanggup membuat adem hati saya seharian :D

Anyway, may be sometimes people really need being off to understand how meaningful being on :) Sekarang saya sudah dapat ditemui kembali di facebook, pacar saya bilang, "dek aktifin lagi dong fesbuk-nya, aku kangen liat profile kamu".




Jogjakarta, 15 April 2010

7 comments:

  1. cantik sekali caranya menuangkan kata-kata,, :)

    ReplyDelete
  2. hmmm....sepi juga buka fesbuk tanpa memantau punyamu

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  4. benul mas Paksiiiiiiii

    ReplyDelete
  5. waduh tukang jahitnya manis sekali.

    ReplyDelete
  6. iyaaa heboh pas mau reply msgnya kok ga bisa-bisa. ternyata fbnya di-freeze. kan mau pesen baju lagii :))

    akhirnya sms sih, biarpun dibales besokannya.. haha! welcome back santii :)

    ReplyDelete