Wednesday, February 3, 2010

Alhamdulillah

Manusia memang boleh berkehendak, berhak berusaha dengan kesungguhan yang sesungguh-sungguhnya, dengan kekuatan yang sekuat-kuatnya, namun lalu ya hanya itu saja. Tuhan tetap pemegang kuasa, atas jadi atau tidaknya, atas ada atau tiadanya. Cerita tentang sepasang kekasih yang gagal melangsungkan pernikahan karena kecelakaan naas menimpa meski tinggal esok hari akan menjadi pasangan sehidup semati toh bukan hanya isapan jempol belaka. Atau cerita tentang seorang kaya raya dengan harta melimpah lalu binasa di keesokan harinya karena gempa memporak porandakan lapisan tanah pun bukan hanya dongeng semata. Masih ada banyak bukti untuk menceritakan kuasaNya. Memang hanya Dia Sang pemilik jawaban. Entah yang itu kita artikan sebagai tidak, ya, atau memang terpaksa kita harus menunggu beberapa saat lebih lama untuk mencerna maksudNya.

Saya memang berusaha, impian saya masih sama, hanya saja saya membutuhkan Dia untuk meniupkan nafas dalam mimpi saya, menggetarkan jantung dalam harapan saya. Ya, semoga saja.

Kalaupun ternyata belum waktunya, atau memang Dia rasa bukan ini jalannya bagi saya, ya saya mau apa. Selain menerima dengan besar hati dan mensyukuri apa yang menjadi mauNya.

Terkadang saya memang kecewa, sering pula saya merasa putus asa, tapi seketika pula saya sadar, bahwa kesedihan saya, keputus asaan saya, tak membuatNya menghentikan perjalanan saya. Diberinya saya kesempatan untuk menangis dan larut dalam kesedihan, mungkin karena Dia pun tahu saya tak akan berlama-lama :). Saya yakin kok, bahagia itu adalah tentang bersahabat dengan yang menjadi kehendakNya. Dan tak akan aku dustakan nikmat yang Kau berikan padaku, ya Rabb..


Alhamdulillah…


Jakarta, 22 Januari 2010

No comments:

Post a Comment